Minggu, 23 Oktober 2011

Semarak Hari Ibu dengan Workshop Public Speaking & Personal Branding


Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI) dituntut untuk ikut berperan dalam pendampingan wanita di pedesaan. Ini dilakukan agar mereka menjadi wanita-wanita yang tak termajinalkan serta lebih berdaya meningkatkan taraf kehidupan keluarga.
“Saat ini sudah banyak wanita dipedesaan yang telah mengenyam pendidikan sampai tingkat sarjana. Tetapi masih banyak pula diantara mereka yng hnya mengenyam pendidikan de sekolah tingkat dasar,” ungkap Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim, Nina Soekarwo, ketika membuka Workshop Public Speaking & Personal Branding oleh Helmi Yahya, di Gedung Pertemuan Graha Wiyata Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Minggu (19/12).
Lebih jauh kata Nina mengatakan, sebagai Ketua TP PKK Provinsi Jatim dirinya mengetahui betul keadaan wanita di Jatim terutama mereka yang hidup di pedesaan. Para wanita desa itu kata dia masih banyak yang termarjinalkan. Mereka tidak mempunyai keahlian selain mengurusi keluarga. Mereka tidak mempunyai posisi tawar dalam keluarga. Dengan keadaan yang sedemikian itulah banyak terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa para wanita.
Dari kondisi tersebut salah satu upaya Pemerintah Jawa Timur untuk mempersempit disparitas antar wanita dan laki-laki adalah memberdayakan kaum wanita dengan pemberian bantuan hibah berupa modal sebesar Rp 25 juta kepada setiap Koperasi Wanita (Kopwan). Pada Tahun 2010 hibah tersebut telah diterima oleh 8.506 Kopwan yang tersebar di seluruh pedesaan Jawa Timur.
Ketua ISWI Jawa Timur sekaligus Rektor Untag Surabaya Prof. Dr. Hj. Ida Ayu Brahmasari, drg, Dipl.DHE, MPA. ISWI berdiri sejak tanggal 3 Mei 1956 di Jakarta. Organisasi ini mempunyai tujuan antara lain mempererat sarjana wanita di Indonesia, memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengamalkannya ke masyarakat, berperan aktif dalam pengarustamaan gender dan ikut menekan angka KDRT.
Untuk diketahui, acara Workshop Public Speaking & Personal Branding diadakan dalam rangka memperingati Hari Ibu tanggal 22 Desember 2010. Acara semakin terasa milik kaum ibu ketika sekumpulan siswa taman kanak-kanak yunior dengan tingkah yang lucu mempertontonkan kepandaiannya brpuisi, intinya menggambarkan bahwa ibu adalah segala-galanya bagi mereka. Ketika sakit, senang, menangis, dalam kesulitan selalu membutuhkan keberadaan ibu. Sebelum mengakhiri atraksi mereka secara bersama-sama menyanyikan lagu “Bunda” ciptaan Melly Guslow, yang membuat Bude Karwo menitikkan airmata. (Surabaya Pagi, 21 Desember 2010)